Cara Bersyukur Atas Nikmat Yang Diberikan Alloh SWT : Bukan Dengan Menuliskannya di Facebook

Di ranah media sosial, kadang kita membaca tulisan seperti ini atau yang semisal dengan ini :

Habis makan Udang Goreng Tepung, Cah Kangkung dengan Jus Alpukat di Restoran Kaki Enam bareng keluarga. Alhamdulillah kenyang....

Atau seperti ini :

Alhamdulillah, gubug kecil untuk berteduh sekeluarga sudah terbeli

Sepintas, memang tidak ada yang salah dengan status di atas. Apalagi dibumbui dengan ucapan pujian kepada Alloh SWT atas nikmat yang sedang dirasakan. Tapi benarkah cara bersyukur atas nikmat Alloh SWT seperti itu?
Ustadz Djazuli Lc menyatakan bahwa cara bersyukur yang benar, seperti yang tertulis dalam tulisan ini , adalah sebagai berikut :

Kajian Keutamaan Kalimat Laailaahaillallohu Oleh Ustadz Ahmad Zainuddin

Kajian : Keutamaan Kalimat Laa Ilaa Ha Illallohu
Ustadz : Ahmad Zainuddin
Tempat : Masjid Jami' Al-Ikhlas, Tlatar, Sawangan, Magelang
Ringkasan :
1. Orang yang marah dan pantas untuk marah tapi bisa menahan untuk marah wajib memperoleh kecintaan dari Alloh SWT.
2. Perumpamaan orang beriman seperti pohon kurma ketika dilempar batu, membalas dengan menjatuhkan kurma
3. Adab orang beriman:
a. Menahan marah kepada orang yang membodoh-bodohi kamu
b. Memberi maaf kepada orang yang menganiaya kamu
c. Memberi sesuatu kepada orang yang tidak pernah memberi
4. Nama-nama Laailaahaillallohu
a. Kalimat Thayyibah
b. Quuluts-tsabit
c. Al-Ahdu (perjanjian)

Tabligh Akbar Syaikh Muhammad Abdul Lathif

Tabligh Akbar Syaikh Muhammad Abdul Lathif
Tempat : Masjid Jami' Al-Ikhlas, Tlatar, Sawangan, Magelang
Ringkasan :
1. Berbagai ujian dari Alloh untuk manusia dalam berbagai bentuk seperti kesehatan, harta, kemiskinan dll.
2. Tidak cukup syukur seorang hamba dengan mengucap Alhamdulillah, tapi dalam bentuk ketaatan kepada Alloh.
3. Ujian dalam bentuk perintah Alloh dan Rosul-Nya dan menjauhi larangan.
4. Sukses/ lulus ujian adalah :
a. Ada panggilan sholat, maka mendatangi masjid
b. Ada perintah puasa, maka dilaksanakan
c. Kepedulian kepada tetangga
5. Ujian dalam bentuk risywah (suap), jika tidak diambil maka perbuatan mulia.
6. Tiga keadaan seorang hamba mendapat keringanan/ amal tidak dicatat :
a. Anak kecil sampai dengan dewasa
b. Orang gila sampai dengan sembuh
c. Orang tidur sampai dengan bangun
7. Setiap perbuatan akan dicatat Rokib dan Atid
8. Dua malaikat : malaikat pagi dan malaikat sore
9. Ummul Qura' : induknya kampung : Makkah : tempat sumur zam-zam.

Kajian Ustadz Afifi Abdul Wadud

Kajian : Ustadz Afifi Abdul Wadud
Tempat : Masjid Jami' Al-Ikhlas, Tlatar, Sawangan, Magelang
Ringkasan :
1. Kenapa seorang muslim haruss menyambut seruan Alloh dan Rosul-Nya? Karena :
a. Kita adalah orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul SAW
b. Alloh memerintahkan kita agar taat kepada Alloh dan Rosul-Nya
c. Akan menghasilkan Alhayatu Thoyyiba (kehidupan yang baik/ bahagia di dunia dan akhirat)
d. Menghindari fitnah syahwat dan syubhat
2. Syubhat : membuat pikiran bingung, tidak bisa membedakan kebenaran dan kebatilan
3. Hawa nafsu : segala sesuatu keinginan yang bertentangan dengan islam.

Kajian Tentang Hidup Bertetangga Dalam Islam Oleh Ustadz Ahmad Zainuddin

Judul Kajian : Hidup Bertetangga Dalam Islam
Ustadz : Ahmad Zainuddin
Tempat : Masjid Jami' Al-Ikhlas, Tlatar, Sawangan, Magelang
Ringkasan :
1. Tidak beriman manusia yang tetangganyya tidak aman dari gangguannya.
2. Barangsiapa mengintip dalam rumah tetangga tanpa hak, halal dicolok matanya.
3. Orang Arab sebelum Nabi SAW :
a. Sudah menghormati tetangga
b. Berbangga-bangga dengan tetangga yang baik