Kajian Al-Kabair 2 : Membunuh (Bagian 3)

Dalil Hadits (sambungan):

5. Barang siapa membunuh kafir muahad maka dia tidak akan mencium bau surga
padahal bau surga dapat dicium dari jarak perjalanan 40 tahun lamanya.
Kafir muahad adalah kaum kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin. Dalam hadits lain disebutkan kafir musta'man yaitu kafir yang memperoleh jaminan keamanan. Ada juga kafir dzimmi yaitu kafir yang hidup di tengah-tengah kaum muslim dan membayar jizyah.
6. Barang siapa yang menolong dalam pembunuhan seorang mukmin dengan setengah kalimat saja maka dia akan bertemu Alloh dengan keadaan dua matanya tertulis orang ini telah terputus dari rahmat Alloh.
6. Setiap dosa akan diampuni oleh Alloh SWT kecuali seseorang yang mati dalam keadaan kafir atau membunuh seorang muslim dengan sengaja.

Sumber : Kajian via WA Rumaysho.Com

Kajian Al-Kabair 2: Membunuh (bagian 2)

Dalil Hadits:
1. Yang pertama kali diselesaikan di antara manusia adalah masalah darah.
2. Salah satu dosa besar yang paling besar adalah berbuat syirik, durhaka kepada orang tua dan membunuh satu jiwa tanpa hak.
3. Sesungguhnya Alloh meninggalkan (tidak peduli lagi) pada seseorang yang membunuh seorang mukmin.
4. Jiwa yang terbunuh secara zalim, maka anak adam yang pertama membunuh akan mendapat bagian dosa atas pembunuhan tersebut karena dialah yang memberi contoh atas perbuatan pembunuhan itu.

Sumber : Kajian via WA Rumaysho.Com

Kajian Al-Kabair 2: Membunuh (bagian satu)

Dalil dalam Al-quran tentang membunuh satu jiwa :
1. An-Nisa : 93
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً وَمَن قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَن يَصَّدَّقُوا فَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِّنَ اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
And it does not behoove a believer to kill a believer except by mistake, and whoever kills a believer by mistake, he should free a believing slave, and blood-money should be paid to his people unless they remit it as alms; but if he be from a tribe hostile to you and he is a believer, the freeing of a believing slave (suffices), and if he is from a tribe between whom and you there is a convenant, the blood-money should be paid to his people along with the freeing of a believing slave; but he who cannot find (a slave) should fast for two months successively: a penance from Allah, and Allah is Knowing, Wise.
2. Al-furqon : 68-70
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
And they who do not call upon another god with Allah and do not slay the soul, which Allah has forbidden except in the requirements of justice, and (who) do not commit fornication and he who does this shall find a requital of sin;
Dalam ayat ini disebutkan tiga dosa besar yaitu syirik, membunuh dan berzina. Jika dosa tersebut dibawa hingga mati (tidak sempat bertaubat), maka dosa syirik akbar bisa membuat seseorang kekal di neraka.
3. Al-maidah: 32
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ For this reason did We prescribe to the children of Israel that whoever slays a soul, unless it be for manslaughter or for mischief in the land, it is as though he slew all men; and whoever keeps it alive, it is as though he kept alive all men; and certainly Our apostles came to them with clear arguments, but even after that many of them certainly act extravagantly in the land.
4. At-Takwir : 8-9
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ
And when the female infant buried alive is asked
بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ
For what sin she was killed,

Sumber : Kajian via WA Rumaysho.Com

Belajar Bahasa Arab 8 : Tashrif dan Wazan

Dua istilah penting dalam mempelajari ilmu sharaf :
1. Tashrif
Tashrif adalah perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Dalam bahasa arab bentuk kata ada sepuluh, yaitu :
a. Fi'il Madhi : Kata kerja lampau
b. Fi'il Mudhori' : Kata kerja sekarang dan masa depan
c. Isim Masdar : Membendakan kata kerja (Gerund)
d. Isim Fa'il : Isim pelaku/ yang melakukan
e. Isim Maf'ul : Isim objek/ yang dilakukan / yang dikenakan pekerjaan.
f. Fi'il Amr : Kata kerja perintah.
g. Fi'il Nahi : Kata kerja larangan.
h. Isim Zaman : Kata penunjuk waktu
i. Isim Makan : Kata penunjuk tempat
j. Isim Alat : Kata penunjuk alat
Untuk bentuk kata h,i dan j bersifat sima'i artinya tidak ada rumus bakunya dan cenderung menerima dari apa yang diucapkan orang arab.
Contoh:
Fiil madhi (terdiri dari tiga huruf dan harokat fathah semua)
فَعَلَ (telah berbuat)
جَلَسَ (telah duduk)
كَتَبَ (telah menulis)
غَضَبَ (telah marah)
Fiil madhi ini bisa berubah menjadi fiil mudhori, isim masdar, isim fa'il, isim ma'ful, fiil amr dan fiil nahi. Contoh:
فَعَلَ - يَفْعَلُ - فِعْلً - فَعِلٌ - مَفْعُلٌ - اِفْعَلْ - لاَتَفْعَلْ
Tashrif ada dua jenis :
a. Tashrif isthilahy : perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk lain. Contoh di atas termasuk tashrif isthilahy.
b. Tashrif lughawy : perubahan kata untuk bentuk kata yang sama tapi dengan isim dhomir yang berbeda-beda.
2. Wazan
Wazan adalah rumus.
Contoh :
Wazan فَعَلَ - يَفْعُلُ untuk kata nashoro adalah نَصَرَ - يَنْصُرُ
Wazan فَعَلَ - يَفْعِلُ untuk kata dhoroba adalah ضَرَبَ - يَضْرِبُ

Kajian Al-Kabair 1 : Berbuat Syirik Kepada Alloh SWT

1. Kitab Al-Kabair (Dosa-dosa besar) disusun oleh Imam Adz-Dzahabi.
2. Dosa yang pertama adalah syirik. Syirik adalah beribadah / menyembah kepada selain Alloh, seperti batu, pohon, syeikh dll.
3. Dasar Alquran: An-Nisa :48, Al-Maidah:72, Luqman:13, dan banyak ayat lainnya.
4. Barangsiapa berbuat kesyirikan dan mati dalam keadaan syirik maka sesungguhnya ia akan menjadi penghuni neraka.
5. Hadits :
a. Syirik kepada Alloh termasuk dosa besar.
b. Jauhilah dosa besar yang tujuh, termasuk di antaranya adalah syirik.
c. Barang siapa mengganti agamanya dan berbuat kesyirikan maka berlaku hukum islam yaitu dibunuh.

Sumber : Kajian via WA Rumaysho.Com

Belajar Bahasa Arab 7: Pembagian Isim Berdasarkan Jumlah

Pembagian isim berdasarkan jumlah :
1. Isim mufrad (tunggal)
Seluruh kata asal dari sebuah isim berbentuk mufrad.
Contoh: قلم ، كتاب،  مسلم ، مسلمة
2. Isim tatsniya (ganda)
Cara merubah isim mufrad menjadi tatsniya adalah dengan menambah aani atau aini.
Contoh :
a. قلم  menjadi قلمن  atau قَلَمَيْنِْ
b. كتاب  menjadi كتابان  atau كتابين
c. مسلم  menjadi مسلمان atau مسلمين
d. مسلمة menjadi مسلمتان  atau مسلمتين
3. Isim jamak
Cara merubah isim mufrad atau tatsniya menjadi isim jamak dibagi menjadi tiga :
a. Isim jamak mudzakkar salim
Cara merubah menjadi isim ini dengan menambah اُوْنَ atau اِيْنَ
Contoh: 
- kata مسلم  menjadi مسلمون  atau مسلمين
- kata مكمن  menjadi مكمنون  atau مكمنين
b. Isim jamak muannats salim
Cara merubah menjadi isim ini dengan menambah اَتُنْ
Contoh:
- kata مسلمة  menjadi مسلمات
- kata مكمنة   menjadi مكمنات
- kata طلبة  menjadi طلبات
c. Isim jamak taksir
Isim ini tidak ada rumusnya, jadi harus dihafal.
Contoh:
- kata قلم  menjadi اقلام
- kata كتاب  menjadi كتب

Ringkasan Kajian Tentang Adab Buang Hajat Oleh Ustadz Makmun

  • Dilarang buang hajat menghadap atau membelakangi kiblat ketika di tanah lapang.
  • Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ditempati dan disenangi oleh setan
  • Penutup aurat antara bani adam dan jin ketika masuk ke tempat-tempat buang hajat adalah bacaan basmalah. Kemudian disambung dengan doa masuk kamar mandi/ wc.
  • Al-khubus : kejahatan, sedangkan al-khobais : jiwa-jiwa yang melakukan kejahatan (jin).
  • Setelah keluar dari tempat buang hajat, membaca غفرانك artinya kami memohon ampun kepada Alloh, karena mungkin ketika berada di dalam melakukan kemaksiatan.
  • Hendaknya menutup aurat ketika buang hajat.

Belajar Bahasa Arab 6 : Isim Jamid dan Isim Musytaq

Berdasarkan asal-muasal kata, isim dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim Mustaq
yaitu isim yang memiliki asal kata.
Contoh :
a. كتاب berasal dari kata كتب
b. مسجد berasal dari kata سجد
c. مدرسة berasal dari kata ذرية
2. Isim Jamid (kaku)
yaitu isim yang tidak memiliki asal kata.
Contoh:
a. باب
b. قلم

Ringkasan Kajian Ustadz Agus Effendi

Tema : Taubat
Ustadz : Agus Effendi
Tempat : Masjid Jami Al- Ikhlas, Sawangan
Tanggal : 2 Februari 2014

Ringkasan Kajian :
  • Saat ini surga telah disediakan oleh Alloh
  • Tergesa-gesa adalah dari syetan. Namun ada tiga hal yang hendaknya disegerakan, yaitu :
a. Bertaubat kepada Alloh
b. Sholat tepat waktu
c. Penyelenggaraan jenazah