HSI 5.74 : Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Keempat)

Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur 33 tahun. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak berambut, tidak berjenggot, bercelak matanya seperti manusia yang berumur tiga puluh atau tiga puluh tiga tahun (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
Tiga puluh atau tiga puluh tiga adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiallohuanhu disebutkan bahwasanya mereka akan masuk surga dalam keadaan kulit berwarna putih, berumur tiga puluh tiga tahun dengan tinggi enam puluh hasta. Satu hasta adalah dari satu siku ke ujung jari. Alloh akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari yang sempurna kecantikannya. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur : 20

وَزَوَّجۡنَـٰهُم بِحُورٍ عِينٍ۬
Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.
Dan yang dimaksud dengan Khur adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih. Dan bagian hitam matanya sangat hitam. Dan Iin adalah wanita-wanita yang lebar matanya. Alloh menyebutkan bahwasanya bidadari-bidadari tersebut besar payudaranya dan sebaya umurnya (An-Naba':33). Mereka diciptakan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala secara langsung dalam keadaan perawan dan penuh rasa cinta kepada suaminya (Al-Waqi'ah:35-37). Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang tidak berubah warnanya (Al-Waqi'ah : 23). Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga pandangan mereka hanya untuk suaminya (Ar-Rohman:56-58). Para bidadari tersebut tidak pernah haid dan mereka bersih dari segala kotoran (Al-Baqoroh : 25).
 
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwasanya seandainya seorang bidadari muncul dan melihat ke bumi, niscaya dia akan menyinari apa yang ada di antara surga dan bumi. Dan niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi dengan bau wangi. Dan sungguh khimar atau kerudung seorang bidadari lebih baik dari pada dunia dan seisinya (Hadits Riwayat Bukhari).
 
Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya yang sedang di dunia disakiti oleh istrinya di dunia, sebagaimana tersebut dalam hadits yang shahih riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lelaki penduduk surga akan diberi kekuatan seratus kali lipat dalam kekuatan makan, minum, syahwat dan mendatangi istrinya (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabiir).
 
Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri tersebut beriman. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ar-Ra'ad:23

جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ يَدۡخُلُونَہَا وَمَن صَلَحَ مِنۡ ءَابَآٮِٕہِمۡ وَأَزۡوَٲجِهِمۡ وَذُرِّيَّـٰتِہِمۡ‌ۖ
Surga-surga yang mereka akan masuk ke dalamnya dan juga orang-orang yang sholeh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan keturunan-keturunan mereka.
Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang Alloh ciptakan di dalam surga, mereka akan sangat indah dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran (Lihat Al-Waqi'ah:17 dan Al-Insan:19).


 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

Biografi Kepala BPKP Baru : Ardan Adiperdana

Hari ini, Jumat (13/3/2015) Ardan Adiperdana resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BPKP yang baru menggantikan Mardiasmo. Berikut biografi dari Kepala BPKP Ardan Adiperdana.

Nama Lengkap : Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CA, CFrS
Tempat Tanggal Lahir : Singkawang, 16 Juni 1959
Riwayat Pendidikan : DIV (Akuntan) di STAN Jurusan Akuntansi, Jakarta (lulus 1987)


Master of Business Administration (MBA) di Saint Mary's University (lulus 1992)


Doktor di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (lulus 2013)
Riwayat Pekerjaan : Pemeriksa pada Direktorat Pengawasan Perminyakan-DJPKN Depkeu (1980)


Pemeriksa pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu (1987)


Pemeriksa pada Deputi Pengawasan BUMN/D BPKP (1999)


Kepala Seksi pada Deputi Pengawasan BUMN/D, BPKP Perwakilan Lampung (1994)


Kepala Bidang Pengawasan Pengeluaran, BPKP Perwakilan Provinsi Lampung (1996)


Kepala Subdirektorat, Deputi Pengawasan BUMN/D, BPKP (1999)


Kepala Biro Keuangan Departemen Kehutanan (2000-2001)


Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP (2002)


Kepala Pusat Informasi Pengawasan BPKP (2003)


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP (2004)


Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI II (2005)


Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara (2007)


Deputi Kepala BPKP Bidang Perekonomian (2013)


Kepala BPKP (2015)

HSI 5.73 : Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Ketiga)

Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan. Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening kepala. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Waqiah :17-21


يَطُوفُ عَلَيۡہِمۡ وِلۡدَٲنٌ۬ مُّخَلَّدُونَ (١٧) بِأَكۡوَابٍ۬ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٍ۬ مِّن مَّعِينٍ۬ (١٨) لَّا يُصَدَّعُونَ عَنۡہَا وَلَا يُنزِفُونَ (١٩) وَفَـٰكِهَةٍ۬ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ (٢٠) وَلَحۡمِ طَيۡرٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢١) وَ
Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan seloki atau piala yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta.
Kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan,
Yang memakannya lebih baik dari padanya (Hadits hasan riwayat Tirmidzi).
Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus (HR. Bukhari). Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah bagian yang paling lezat dari hati ikan paus. Di dalam hadits Tsauban Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau Sholallohu Alaihi Wasallam ditanya oleh seorang ulama Yahudi,
Apa yang mereka makan setelah itu?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata,
Akan disembelih bagi mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk surga.
Ulama Yahudi tersebut berkata,
Apa yang mereka minum setelahnya?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata,
Mereka akan minum dari mata air di dalam surga yang dinamakan salsabil.
Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan minum bukan karena haus. Dan mereka tidak mengeluarkan kotoran. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan tidak meludah, tidak buang air kecil, tidak buang air besar dan tidak membuang ingus.
Mereka bertanya,
Lalu ke mana makanannya?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan,
Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi (HR. Muslim).
Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir dan teko terbuat dari emas dan perak. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dua surga terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya (HR. Bukhari dan Muslim).
Pakaian penduduk surga terbuat dari surga, memakai perhiasan dari emas, perak dan mutiara. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Hajj : 23


يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ۬ وَلُؤۡلُؤً۬ا‌ۖ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٌ۬
Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan mutiara, dan pakaian mereka dari sutra.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Insan : 21


عَـٰلِيَہُمۡ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضۡرٌ۬ وَإِسۡتَبۡرَقٌ۬‌ۖ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ۬ وَسَقَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡ شَرَابً۬ا طَهُورًا
Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang berwarna hijau dan memakai pakaian luar dari sutra tebal dan dihiasi dengan gelang dari perak dan Rabb mereka memberi minum bagi mereka dengan air yang sangat bersih.
Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal (Lihat Ar-Rohman:54) dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun (Lihat At-Thur:20). Para penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat At-Thur :25-28


وَأَقۡبَلَ بَعۡضُہُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ يَتَسَآءَلُونَ (٢٥) قَالُوٓاْ إِنَّا ڪُنَّا قَبۡلُ فِىٓ أَهۡلِنَا مُشۡفِقِينَ (٢٦) فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَا وَوَقَٮٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ (٢٧) إِنَّا ڪُنَّا مِن قَبۡلُ نَدۡعُوهُ‌ۖ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡبَرُّ ٱلرَّحِيمُ (٢٨) فَ
Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata,
Sesungguhnya kita dahulu di dunia sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita merasa takut dengan adzab. Maka Alloh memberikan karunia kepada kita. Dan memelihara kita dari api neraka. Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya sejak dahulu dan Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang.


 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

HSI 5.72 : Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Kedua)

Luas surga adalah seluas langit dan bumi. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ali-Imron : 133


وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ
Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Robb kalian. Dan berlomba untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Para penduduk surga akan mendapatkan rumah-rumah yang mewah. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Az-Zumar : 20


لَـٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّہُمۡ لَهُمۡ غُرَفٌ۬ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ۬ مَّبۡنِيَّةٌ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُ‌ۖ
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Alloh, bagi mereka kamar-kamar di dalam surga, yang di atasnya ada kamar-kamar yang dibangun.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan tentang bangunan dan tanah di surga. Ketika beliau Sholallohu Alaihi Wasallam ditanya oleh para sahabat tentang bangunan surga, beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata,
Batu bata dari perak dan batu bata dari emas, lumpurnya bau wangi kasturi yang sangat harum. Kerikilnya mutiara dan batu mulia. Tanahnya elok seperti za'faron (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).
Di dalam sebuah hadits Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya orang yang sholat dua belas rokaat setiap hari, maka akan dibangunkan rumah di surga (HR. Muslim). Maksud dari dua belas rokaat adalah sholat rowatib yang terdiri dari empat rokaat sebelum dhuhur, dua rokaat setelah dhuhur, dua rokaat setelah maghrib, dua rokaat setelah isya' dan dua rokaat sebelum shubuh.
 
Di dalam surga juga ada kemah. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Kemah di surga terbuat dari mutiara-mutiara yang berongga di dalamnya, tinggi kemah tersebut 30 mil ke atas (HR. Bukhari).
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan dalam Surat Al-Baqoroh : 25 dan juga ayat-ayat yang lain bahwasanya surga di bawahnya mengalir sungai-sungai. Dan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan dalam ayat yang lain bahwa di dalam surga ada sungai dari air yang tidak akan payau, ada sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya. Ada sungai-sungai dari khomr yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya. Dan ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi bersih (Lihat Surat Muhammad:15).
 
Dan di antara sungai-sungai yang ada adalah Al-Kautsar, sungai yang Alloh berikan kepada Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Kautsar : 1


إِنَّآ أَعۡطَيۡنَـٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ
Sungguh Aku telah memberimu wahai Muhammad, Al-Kautsar
Di dalam surga juga ada mata air-mata air yang mengalir. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat : 15


إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air-mata air yang mengalir.
Dan di antara nama mata air surga adalah salsabil (Lihat Al-Insan : 15). Di dalam surga juga ada pohon-pohon. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan di dalam sebuah hadits,
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang apabila seorang pengendara berjalan menuruti bayangannya, yaitu bayangan pohon tersebut, niscaya 100 tahun dia tidak akan selesai (HR. Bukhari)
Dan di antara pohon surga adalah Sidratul Muntaha yang Alloh sebutkan dalam Surat An-Najm : 14. Adapun bau wanginya maka Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah,
Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.



 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

HSI 5.77: An-Naar (Neraka) dan Adzabnya (Bagian Kedua)

Neraka akan dinyalakan pada hari kiamat dan apabila sudah dinyalakan dia tidak akan padam. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat At-Takwir : 12


وَإِذَا ٱلۡجَحِيمُ سُعِّرَتۡ
Dan apabila neraka dinyalakan
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Isro":97


ڪُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَـٰهُمۡ سَعِيرً۬ا
Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya
Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara. Dia berkata,
Aku diberi tugas untuk mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala (maksudnya dalam menentang kebenaran). Orang yang berdoa kepada selain Alloh bersama Alloh. Dan orang-orang yang menggambar (Yaitu menggambar mahluk yang bernyawa) (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).
Pintu-pintu neraka ada tujuh. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Hijr : 44


لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٲبٍ۬ لِّكُلِّ بَابٍ۬ مِّنۡہُمۡ جُزۡءٌ۬ مَّقۡسُومٌ
Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.
Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya syafaat (Lihat Az-Zumar : 71). Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR. Bukhari dan Muslim). Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk mereka. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Balad:20


عَلَيۡہِمۡ نَارٌ۬ مُّؤۡصَدَةُۢ
Bagi mereka neraka yang tertutup
Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya. Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa:145


إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِيرًا
Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka.
Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam,
Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Alloh dan dia ridho. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh :24


فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُواْ وَلَن تَفۡعَلُواْ فَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ‌ۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِينَ
Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Anbiya :98


إِنَّڪُمۡ وَمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٲرِدُونَ
Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Alloh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.
Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api neraka. Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Waqiah:41-44


وَأَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ (٤١) فِى سَمُومٍ۬ وَحَمِيمٍ۬ (٤٢) وَظِلٍّ۬ مِّن يَحۡمُومٍ۬ (٤٣) لَّا بَارِدٍ۬ وَلَا كَرِيمٍ (٤٤) إِ
Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk dipandang.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Mursalat :30-33 yang artinya,
Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (Maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning.
Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Bayyinah : 6


 إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَآ‌ۚ
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa:140


إِنَّ ٱللَّهَ جَامِعُ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱلۡكَـٰفِرِينَ فِى جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam semuanya.
Di antara penghuni neraka adalah Fir'aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat Surat Hud:98). Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (At-Tahrim : 10). Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat Surat Al-Massad :1-5).


 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

HSI 5.71: Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Pertama)

Al-Jannah secara bahasa adalah kebun. Dan secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Alloh sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan menyamai kenikmatan di surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat As-Sajdah : 17
 
فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ۬ مَّآ أُخۡفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ۬ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Alloh ta'ala berkata,
Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh, kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia (HR. Bukhari dan Muslim).
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala telah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga. Nama-nama kenikmatan di dalam surga yang Alloh kabarkan kepada kita sama dengan nama-nama kenikmatan yang ada di dunia. Namun memiliki sifat yang berbeda. Rumah di surga lain dengan rumah di dunia, meskipun namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di surga jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama namanya. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 25

ڪُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡہَا مِن ثَمَرَةٍ۬ رِّزۡقً۬ا‌ۙ قَالُواْ هَـٰذَا ٱلَّذِى رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُ‌ۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَـٰبِهً۬ا‌ۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٲجٌ۬ مُّطَهَّرَةٌ۬‌ۖ
Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata,
Inilah rezeki yang telah diberikan kepada kami dahulu di dunia.
Mereka diberi buah-buahan yang serupa.
Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan kelezatannya. Orang yang masuk surga dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan merasa bahwa dia tidak pernah susah di dunia. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling susah di dunia. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanya,
Wahai anak Adam, pernahkah engkau merasakan kesengsaraan? Apakah pernah engkau tertimpa kesusahan?
Dia menjawab,
Tidak pernah demi Alloh. Wahai Robb-ku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat kesusahan (HR. Muslim).
Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Furqon : 16

لَّهُمۡ فِيهَا مَا يَشَآءُونَ خَـٰلِدِينَ‌ۚ
Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga mereka kekal di dalamnya.
Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah Jannatun Na'im yaitu jannah yang penuh dengan kenikmatan (Lihat Surat Luqman :8). Dan di antara nama-nama surga adalah Darussalam yang artinya negeri yang selamat. Maksudnya selamat dari semua kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An'am:127). Dan di antara nama surga adalah Maqom Amiin yang artinya tempat tinggal yang aman. Yaitu aman dari segala musibah dan kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhon:51). Dan di antara nama surga adalah Daarul Muqomah yang artinya negeri yang terus menerus ditempati (Lihat Surat Faathir :35). Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan kenikmatan, selamat dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.


 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

BIAS Jumat 12 : Hukum Bejana (Wadah) dari Emas dan Perak

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله, أما بعد.

Para sahabat sekalian yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita lanjutkan pada halaqoh yang ke-12 pada matan Abu Syujā'.
 
ولا يجوز استعمال أواني الذهب والفضة ويجوز استعمال غيرهما من الأواني.
Dan tidak diperbolehkan menggunakan bejana (wadah) yang terbuat dari emas dan perak dan diperbolehkan untuk menggunakan bejana (wadah) yang lainnya selain wadah yang terbuat dari emas dan perak.
Para pembahasan emas dan perak ini, ada beberapa point yang akan kita jelaskan secara ringkas.
 
Pertama, hukum menggunakan bejana (wadah) emas dan perak adalah haram, baik bagi laki-laki maupun wanita. Dalilnya sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam :
 
(لا تشربوا في آنية الذهب والفضة ولا تأكلوا في صحافها ، فإنها لهم في الدنيا ولكم في الآخرة ) . متفق عليه .
Janganlah kalian meminum dari wadah-wadah yang terbuat dari emas dan perak dan juga kalian makan dari piring (mangkuk) yang terbuat dari emas dan perak karena sesungguhnya hal itu adalah untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kita nanti di akhirat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, termasuk didalam makna "bejana" disini adalah segala wadah yang kecil maupun yang besar, seperti cangkir, gelas dan lainnya maka dia termasuk di dalam larangan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Begitu pula segala media yang digunakan untuk makan atau minum seperti piring, tempayan dan lainnya maka apabila terbuat dari emas dan perak hukumnya adalah haram. Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan peringatan yang sangat keras terhadap masalah ini. Beliau bersabda :
 
((مَن شَرِب في إناءٍ من ذَهبٍ أو فِضَّة، فإنَّما يُجرجِر في بطنِه نارًا من جَهنَّم)) رواه مسلم (2065)
Barangsiapa minum dari wadah (cangkir) yang terbuat dari emas atau perak maka sesungguhnya dia telah mendidihkan perutnya dengan api dari Jahannam". (HR. Muslim)
Kedua, bolehkhn kita menggunakan emas dan perak untuk barang-barang selain wadah minum ataupun makan? Disini para ulama (imam madzhab) bersepakat bahwasanya hukumnya adalah haram. Seperti menggunakan sendok, gantungan kunci, jam dinding, pena, perhiasan/souvenir, kancing, dari emas dan perak maka ini hukumnya haram, baik yang murni maupun sepuhan.
 
Dikecualikan (yang diperbolehkan) adalah:
  1. perhiasan bagi wanita, seperti kalung, cincin, gelang kaki, gelang tangan, anting dan semisalnya.
  2. cincin perak bagi laki-laki, sebagaimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memakai cincin dari perak.
  3. alat tukar dan mata uang, sebagaimana pad zaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam telah digunakan sebagai dinar atau dirham.
Syaikh Bin Bāz ketika Beliau ditanya tentang pena yang terbuat dari emas dan perak maka Beliau menjawab:
 
الأقلام من الذهب والفضة لا يجوز استعمالها للرجال والنساء جميعا ؛ لأنها ليست من الحلية وإنما هي أشبه بأواني الذهب والفضة ، والأواني من الذهب والفضة محرمة على الجميع
Pena-pena yang terbuat dari emas dan perak tidak boleh digunakan baik bagi laki-laki maupun perempuan seluruhnya. Karena sesungguhnya pena tadi tidaklah termasuk dari perhiasan yang diperkecualikan (dibolehkan) dalam syari'at. Akan tetapi dia lebih tepat dikategorikan hukumnya sama dengan wadah-wadah yang terbuat dari emas dan perak. Dan adapun wadah yang terbuat dari emas dan perak maka hukumnya adalah haram bagi laki-laki maupun wanita.
لقول النبي صلى الله عليه وسلم : ( لا تشربوا في آنية الذهب والفضة ، ولا تأكلوا في صحافها ، فإنها لهم في الدنيا [يعني : الكفرة] ، ولكم في الآخرة ) متفق على صحته.
Berdasarkan sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:
Janganlah kalian minum dari wadah-wadah yang terbuat dari emas maupun perak...".
Demikianlah pendapat Syaikh Bin Bāz mengenai barang-barang yang terbuat dari emas dan perak selain wadah (bejana) yang sudah jelas keharamannya. Senada dengan fatwa Syaikh Bin Bāz, juga fatwa Syaikh Jibrin dan Syaikh Shālih Fauzan dan para ulama terkini lainnya.
 
Ketiga, bolehkah kita menyimpan wadah-wadah/bejana/cangkir yang terbuat dari emas dan perak walaupun kita tidak menggunakannya? Maka disini dijawab oleh jumhur fuqaha (para ahli fiqh) mengatakan keharamannya walaupun kita tidak menggunakannya. Dan ini adalah sebagai pengamalan dari sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam :
 
... فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي اَلدُّنْيَا...
... Karena sesungguhnya emas dan perak itu adalah untuk mereka (orang-orang kafir) didunia ini...
Keempat, hukum bersuci dengan wadah dari emas dan perak. Apabila seseorang bersuci dari wadah yang terbuat dari emas dan perak maka hukumnya adalah sah, akan tetapi dia berdosa karena melanggar perintah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.
 
Kelima, hikmah dibalik larangan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam untuk menggunakan peralatan ataupun bejana-bejana yang terbuat dari emas dan perak.
  1. Ini adalah sebagai ujian bagi seorang mu'min, apakah dia lebih mencintai Allāh dan RasulNya ataukah dia lebih mengutamakan hawa nafsunya.
  2. Sebagai latihan agar kita sebagai seorang mu'min tidak tertipu dengan gemerlapnya dunia karena sesungguhnya dunia adalah sementara (fana).
Sikap bermewah-mewahan akan menghancurkan kita di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, kita simak bagaimana nashihat Syaikh Bin Bāz mengenai masalah ini.
 
فالواجب على المسلم الحذر مما حرم الله عليه، وأن يبتعد عن الإسراف والتبذير والتلاعب بالأموال
Maka wajib bagi setiap muslim agar berhati-hati terhadap perkara-perkara yang Allāh haramkan padanya dan hendaklah dia menjauhi dari sikap bermewah-mewahan dan membuang-buang harta serta berfoya-foya dengan harta.
فالواجب على المؤمن أن يصرف المال في جهته الخيرية
Maka wajib bagi setiap muslim untuk menyalurkan hartanya pada perkara-perkara kebaikan.
Oleh karena itu, harta kita yang sebenarnya adalah yang ada disisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Allāh Ta'āla berfirman:
 
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٍ ۗ
Apa yang ada pada sisi kalian itu akan hilang semua, dan apa yang ada disisi Allāh itulah yang akan kekal selamanya. (An-Nahl 96)
Sesungguhnya harta yang kita sedekahkan itu adalah harta kita dan harta yang kita tumpuk (kumpulkan) itu adalah harta orang lain yang akan kita tinggalkan. Oleh karena itu hendaklah kita belajar terus, menempa diri kita agar terbiasa kita terus bersedekah, karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menganjurkan :
اتّقوا النّار ولو بِشِقِّ تمرة
Dan jagalah diri kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma (yaitu dengan bersedekah dengan separuh kurma).
Demikian yang bisa kita sampaikan.
و صلى الله على محمد و على آله و صحبه و سلم
 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :

Rohmad Adi Siaman


Sumber :
  • Whats App Grup BIAS Group N01-57
  • Tim Materi Bimbingan Islam

HSI 5.70: Derajat-derajat Al-jannah atau Surga

Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai dengan kadar iman dan takwa mereka. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Thoha : 75

وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنً۬ا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَـٰتُ ٱلۡعُلَىٰ
Dan barang siapa yang datang kepada Alloh dalam keadaan beriman dan telah mengamalkan amal-amal yang sholeh, maka merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling tinggi.
Dan yang paling tinggi derajatnya adalah Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Apabila engkau mendengar muadzin, maka katakan seperti yang ia katakan, kemudian bersholawatlah untukku, karena barang siapa bersholawat untukku sekali, maka Alloh Subhanahu Wa Ta'ala akan bersholawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Alloh untukku wasilah. Karena sesungguhnya Al-wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Alloh. Dan aku berharap akulah hamba tersebut. Maka barang siapa yang memintakan untukku Al-Wasilah, dia berhak untuk mendapatkan syafaat (HR. Muslim).
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan bagaimana ketinggian derajat sebagian orang-orang yang beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf, yaitu penduduk surga yang memiliki kedudukan paling tinggi yang ada di atas mereka, seperti kalian melihat bintang yang masih tersisa di ufuk timur maupun barat. Yang demikian karena jauhnya perbedaan kedudukan di antara mereka. Mereka berkata,
Ya Rosululloh, bukankah itu kedudukan para Nabi yang tidak dicapai oleh yang lain?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Iya, demi Zat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka adalah orang-orang yang beriman dan membenarkan para Rosul (HR. Bukhari dan Muslim).
Di antara orang-orang yang beriman yang akan mendapatkan kedudukan yang tertinggi adalah Abu Bakar dan Umar Radhiallohuanhuma.
Sesungguhnya orang-orang yang memiliki kedudukan atau derajat yang paling tinggi akan dilihat oleh orang-orang yang ada di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit di ufuk langit. Dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk mereka. Dan mereka berdua akan mendapatkan nikmat (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah).
Para mujahidin fiisabilillah, mereka termasuk orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Alloh sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Alloh. Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kalian meminta kepada Alloh, mintalah Al-Firdaus. Karena sesungguhnya Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhol dan surga yang paling tinggi. Di atasnya ada arsyurrohman. Dan di sanalah terpancar sungai-sungai surga (HR. Bukhari).
Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang miskin, maka dia akan mendapat pahala orang yang berjihad di jalan Alloh atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan sholat di malam hari. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhori dan Muslim. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Barang siapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita sampai dia baligh, maka dia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia (kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam menggenggam jari-jari beliau) (HR. Muslim).
Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari ini (HR. Muslim).
Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut. Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini adalah jari telunjuk dan jari tengah. Dan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat majelisnya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.
Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena sebab istighfar anaknya. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka dia berkata,
Dari mana ini?
Dikatakan kepadanya,
Ini semua karena istighfar anakmu untukmu (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).
Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik. Dan penghuni surga yang paling rendah derajatnya telah kita sebutkan dalam halaqoh sebelumnya.

 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini : 
  
Download Audio Halaqoh Silsilah Islamiyyah Abdullah Roy


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

HSI 5.69: Masuknya Orang-orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian Kedua)

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah menyebutkan di dalam hadits Abdullah bin Mas'ud Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang orang yang terakhir masuk surga. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya aku mengetahui orang yang paling terakhir keluar dari neraka dan paling terakhir masuk ke dalam surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dalam keadaan merayap, maka Alloh berkata kepadanya,
Pergilah dan masuklah ke dalam surga.
Diapun mendatangi surga kemudian dibuat terbayang baginya bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata,
Wahai Rabb-ku aku mendapatkan surga sudah penuh.
Alloh berkata,
Pergilah dan masuklah.
Maka dia mendatangi surga kemudian dibuat terbayang baginya bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata,
Wahai Rabb-ku, aku mendapatkan surga telah penuh
Alloh berkata,
Pergilah dan masuklah. Maka sungguh untukmu semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipat dari dunia. Atau bagimu sepuluh kali lipat dari dunia.
Maka hamba tersebut berkata,
Apakah Engkau mengejekku? Atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja?
Berkata Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiallohuanhu,
Sungguh aku melihat Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tertawa sampai terlihat gigi geraham beliau.
Dikatakan bahwa orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya. 
Pintu-pintu surga ada delapan. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, 

فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لاَ يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ
Di dalam surga ada delapan pintu , di antaranya ada sebuah pintu yang bernama arroyyan, tidak memasukinya kecuali orang-orang yang puasa. (HR. Bukhari dari Sahl Ibnu Sa'ad Radhiallohuanhu )

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan beberapa nama dari pintu surga. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Barang siapa yang menginfakkan dua unta di jalan Alloh, maka akan dipanggil dari Pintu-pintu surga. Wahai Abdullah ini adalah baik. Maka barang siapa yang termasuk ahli sholat, dia akan dipanggil dari pintu sholat. Dan barang siapa yang termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Dan barang siapa yang termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu arroyyan. Dan barang siapa yang termasuk ahli shodaqoh, maka akan dipanggil dari pintu shodaqoh.
Berkata Abu Bakar Radhiallohuanhu,
Tebusanku bapak dan ibuku ya Rosululloh. Tidak ada yang rugi dipanggil dari pintu manapun. Apakah ada yang dipanggil dari semua pintu?
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Iya, dan aku berharap engkau termasuk mereka. (HR. Bukhari dan Muslim )
Orang yang memperbaiki wudhunya kemudian membaca dua kalimat syahadat, maka akan dibuka untuknya 8 pintu surga. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu kemudian memperbaiki wudhunya kemudian berkata,

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةِ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ, إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ

kecuali akan dibuka untuknya 8 pintu surga, silakan dia memasuki dari mana saja yang ia kehendaki (HR. Musim)

Delapan pintu surga ini dibuka setiap tahun di bulan Ramadan. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, 


إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila masuk bulan Ramadan, maka akan dibuka Pintu-pintu surga dan akan ditutup Pintu-pintu Jahanam dan akan dibelenggu setan-setan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada di antara pintu-pintu surga yang jarak di antara kedua tepi seperti jarak antara kota Mekah dan kota Busra atau kota Mekkah dan kota Hajar (HR. Bukhari dan Muslim )

Hajar adalah kota masyhur di Bahrain dan Busra adalah kota masyhur di Suriah. Apabila diukur jarak antara kota Mekkah dengan kedua kota tersebut kurang lebih 1200 km. Di dalam hadits yang lain, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya ada di antara pintu-pintu surga yang jarak kedua tepinya sejauh 40 tahun perjalanan. (HR. Muslim )

Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala memudahkan jalan kita menuju surga.
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :


Rohmad Adi Siaman


Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy
Koreksi transkrip oleh : Akh Caramel

HSI 5.68 : Masuknya Orang-orang yang Beriman ke Surga (Bagian Pertama)

Setelah dibersihkan hatinya, maka orang-orang yang beriman akan digiring menuju surga dengan terhormat dan dimuliakan. Alloh akan kembali memuliakan Nabi-Nya di hadapan orang-orang yang beriman. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam akan diizinkan untuk memberikan syafaat bagi calon penduduk surga, supaya dibukakan pintu surga. Syafaat ini juga termasuk syafaat khusus dari beliau Sholallohu Alaihi Wasallam. Beliaulah Sholallohu Alaihi Wasallam yang pertama kali akan mengetuk pintu surga. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,

وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ
Dan akulah yang pertama kali akan mengetuk pintu surga (HR. Muslim)
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam juga bersabda,

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ 
Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Kemudian aku minta untuk dibuka. Berkatalah penjaga surga,
Siapa kamu?
Aku menjawab,
Muhammad
Penjaga pintu surga berkata,
Denganmulah aku diperintah tidak membuka untuk seorangpun sebelummu (HR. Muslim)
Dibukalah pintu surga dan masuklah penduduk surga dengan disambut oleh para malaikat. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Az-Zumar 73-74 yang artinya
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka akan digiring ke surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke surga, dan pintu-pintunya telah dibuka, dan berkatalah penjaga-penjaga pintu surga kepada mereka,
Salam atas kalian. Kalian telah baik, maka masuklah kalian ke dalam surga, sedang kalian kekal di dalamnya.
Dan mereka mengucapkan,
Segala puji bagi Alloh yang telah memenuhi janjinya untuk kami dan telah memberi kami tempat ini. Kami diperkenankan menempati tempat di dalam surga dimana saja kami kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baiknya balasan bagi orang-orang yang beramal.
 Umat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam, merekalah yang pertama kali masuk surga sebelum umat yang lain. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,

نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
Kita adalah umat terakhir tapi akan menjadi yang pertama di hari kiamat. Dan kita yang pertama kali masuk surga (HR. Bukhari dan Muslim)
Rombongan pertama dari umat Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam yang akan masuk surga, wajah-wajah mereka terang seperti bulan di saat purnama. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallohuanhu)
Di dalam hadits Sahl Ibnu Sa'ad Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,
Akan masuk surga dari umatku 70.000 atau 700.000 (keraguan dari perawi hadits). Mereka saling bergandengan tangan di antara mereka sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga. Wajah-wajah mereka seperti bulan di malam bulan purnama. Ada yang mengatakan merekalah orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.

Dan sabda beliau Sholallohu Alaihi Wasallam,
Sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga maksudnya mereka akan masuk ke dalam surga dalam keadaan satu shof secara serentak. Dan ini menunjukkan sungguh besarnya pintu surga. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya orang-orang fakir muhajirin akan terlebih dahulu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya muhajirin. (HR. Muslim )
 


Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :


Rohmad Adi Siaman


Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy

HSI 5.67 : Al-Qontoroh dan Qisos Antara Orang-orang Yang Beriman

Al-Qontoroh secara bahasa adalah jembatan. Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al-Qontoroh adalah jembatan lain setelah sirath yang terletak antara neraka dan surga, tempat berkumpulnya orang-orang yang beriman setelah melewati neraka sebelum masuk ke dalam surga. Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Al-Qontoroh ini. Tempat akan dibersihkan hati-hati orang yang beriman dengan di qisos di antara mereka. Dan ini menunjukkan keadilah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,

خْلُصُ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَأَحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الْجَنَّةِ مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا
Orang-orang yang beriman yang selamat dari neraka, mereka akan ditahan di Al-Qontoroh yang terletak di antara surga dan neraka. Kemudian di qisos kedzoliman-kedzoliman yang terjadi di antara mereka di dunia. Sehingga apabila sudah dibersihkan dan disucikan maka mereka akan diizinkan untuk masuk surga. Dan demi Zat Yang Jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui rumahnya di surga dari pada rumahnya di dunia (HR. Bukhari)
Yang akan dibersihkan di sini adalah ghill yang ada di hati orang-orang yang beriman, seperti hasad, dendam, kebencian dan lain-lain yang kadang terjadi di antara mereka. Semakin bersih hati seseorang di dunia dari ghill maka akan semakin sebentar qisos-nya dan akan semakin cepat dia masuk ke dalam surga. Sebaliknya, semakin banyak ghill hasad, dendam dan kebencian kepada sesama orang yang beriman, maka akan semakin lama qisos-nya dan semakin lama dia masuk ke dalam surga.
 
Qisos di Al-Qontoroh ini terjadi di antara sesama orang yang beriman saja, dengan maksud pembersihan hati. Adapun Qisos di Padang Mahsyar, maka untuk semua mahluk yang kafir maupun yang mukmin. Yang mencakup qisos karena kedzoliman harta, fisik maupun kehormatan. Apabila sudah bersih dari ghill barulah mereka bisa masuk surga. Karena tidak masuk surga kecuali orang-orang yang benar-benar sudah bersih dan baik keadaannya. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Hijr : 47
 
وَنَزَعۡنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ إِخۡوَٲنًا عَلَىٰ سُرُرٍ۬ مُّتَقَـٰبِلِينَ
Dan Kami akan hilangkan ghill dari dada-dada mereka.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala membersihkan hati kita dan saudara-saudara kita dari hasad, dendam dan kebencian yang tidak dibenarkan dan semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang mudah untuk memaafkan orang lain.


Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :


Rohmad Adi Siaman


Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy