Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir (Penutup)

Sihir dapat membuat orang menjadi kafir. Tujuan setan mengajari sihir adalah mengajak kekafiran. Dalilnya:
1. Surah Al-Baqara, Verse 102:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
And they followed what the Shaitans chanted of sorcery in the reign of Sulaiman, and Sulaiman was not an unbeliever, but the Shaitans disbelieved, they taught men sorcery and that was sent down to the two angels at Babel, Harut and Marut, yet these two taught no man until they had said, "Surely we are only a trial, therefore do not be a disbeliever." Even then men learned from these two, magic by which they might cause a separation between a man and his wife; and they cannot hurt with it any one except with Allah's permission, and they learned what harmed them and did not profit them, and certainly they know that he who bought it should have no share of good in the hereafter and evil was the price for which they sold their souls; had they but known this.

Imam Dzahabi menyebutkan bahwa perbuatan sihir bukan hanya haram, tapi kafir, sehingga pelakunya dihukum mati.
Tidak masuk surga orang yang membenarkan tukang sihir.
Tiwalak adalah sihir yang membuat istri senang dengan suami.

Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir: Hukum mendatangi tukang ramal

Mendatangi tukang ramal disini termasuk di dalamnya membaca buku ramalan bintang, shio, zodiak dan sejenisnya.
Ada empat poin terkait mendatangi tukang ramal:
1. Mendatangi tukang ramal dan meyakini bahwa kemampuan tukang ramal berasal dari dirinya sendiri, bukan lewat perantara setan yang mencuri berita dari langit. Maka orang ini dihukumi kafir, karena sesungguhnya hanya Alloh yang mengetahui tentang hal ghoib. Dalilnya adalah:
a. Surah Al-Anaam, Verse 59:
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
And with Him are the keys of the unseen treasures-- none knows them but He; and He knows what is in the land and the sea, and there falls not a leaf but He knows it, nor a grain in the darkness of the earth, nor anything green nor dry but (it is all) in a clear book.
b. Surah An-Naml, Verse 65:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ Say: No one in the heavens and the
earth knows the unseen but Allah; and they do not know when they shall be raised.
2. Meyakini bahwa tukang ramal mengetahui hal ghaib dari setan dan membenarkan apa yang mereka katakan. Jika seperti ini, maka ada dua hukum yang berlaku:
a. Tidak diterima sholatnya selama 40 hari.
b. Dikatakan kufur asghar terhadap apa yang Alloh turunkan kepada Nabi SAW.
3. Mendatangi tukang ramal tetapi tidak membenarkan apa yang mereka katakan. Sama seperti membaca ramalan bintang dll tapi tidak mempercayainya. Maka untuk hal ini hukumnya adalah haram agar muslim tsb tidak semakin terjerumus semakin dalam.
4. Mendatangi tukang ramal dengan maksud untuk mengujinya dan orang tsb dapat membedakan kejujuran dan kedustaan dari tukang ramal serta bertujuan untuk menyingkap kekeliruan tukang ramal. Hukum untuk hal ini adalah boleh.

Sumber: Kajian Al-Kabair RumayshoCom via WA

Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir: Taubatnya Tukang Sihir

Ada dua pendapat tentang taubatnya tukang sihir:
1. Madzhab Hambali berpendapat bahwa taubatnya tukang sihir tidak diterima. Ketika seorang tukang sihir bertaubat atas perbuatannya maka ia tetap dihukum mati.
2. Madzhab lain berpendapat bahwa taubatnya tukang sihir diterima, dengan dalil:
Surah Az-Zumar, Verse 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Say: O my servants! who have acted extravagantly against their own souls, do not despair of the mercy of Allah; surely Allah forgives the faults altogether; surely He is the Forgiving the Merciful.

Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir: Cara Mengobati Sihir

Sihir, santet, guna-guna dan penamaan yang lain dapat diobati dengan dua cara (nushrah):
1. Cara yang dibolehkan : dengan dzikir, bacaan dan ruqyah yang dibolehkan.
2. Cara yang diharamkan: mengobati sihir dengan perbuatan sihir yang serupa.

Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir: Hukum Sihir dan Tukang Sihir

Perbedaan pendapat tentang hukum sihir:
1. Mayoritas ulama menganggap sihir adalah perbuatan kekafiran. Dalilnya Al-Baqoroh: 102.
2. Sihir tidaklah kafir namun dirinci jika ada unsur kekafiran maka termasuk perbuatan kafir, namun jika tidak ada unsur tsb maka termasuk dosa besar saja.
Syaikh Kholid Al-Musyaiqi mengatakan bahwa sihir termasuk kafir jika terdapat permintaan tolong kepada setan. Jika sihir dengan bantuan obat atau ramuan saja maka termasuk dosa besar.
Di negara muslim tukang sihir dihukum mati dan ini berdasar atsar darh Khalifah Umar RA dan Hafshah RA.

Sumber: Kajian Rumaysho via WA

Kajian Al-Kabair 3: Perbuatan Sihir: Sihir itu benar adanya

Sihir ada yang bersifat nyata, ada juga yang bersifat mengelabui pandangan mata. Dalilnya adalah :
1. Surah Al-Falaq, Verse 4:
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
And from the evil of those who blow on knots,
2. Surah Al-Baqara, Verse 102:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
And they followed what the Shaitans chanted of sorcery in the reign of Sulaiman, and Sulaiman was not an unbeliever, but the Shaitans disbelieved, they taught men sorcery and that was sent down to the two angels at Babel, Harut and Marut, yet these two taught no man until they had said, "Surely we are only a trial, therefore do not be a disbeliever." Even then men learned from these two, magic by which they might cause a separation between a man and his wife; and they cannot hurt with it any one except with Allah's permission, and they learned what harmed them and did not profit them, and certainly they know that he who bought it should have no share of good in the hereafter and evil was the price for which they sold their souls; had they but known this.

Kaum Mu'tazilah pengagung akal tidak mempercayai adanya sihir.
Tukang sihir tidak dapat mengubah satu benda menjadi benda lain.