Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tidak
mengampuninya akan menjadi sebab seseorang jatuh ke dalam neraka. Di antara dosa tersebut adalah dosa bid'ah. Rosululloh
Sholallohu 'Alaihi Wasallam berkata,
Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka (Hadits Shahih Riwayat Nasa'i).
Bid'ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat islam. Umat yang dahulunya bersatu, satu di
atas Al-Qur'an dan Al-Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam
generasi terbaik umat islam, menjadi berbagai aliran yang banyak. Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada
islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat radhiallohu'anhum. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam
bersabda,
Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Mereka berkata, "Siapakah golongan tersebut ya Rosululloh?" Beliau menjawab, "Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku". (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
Ucapan beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam, ummati yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya
aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid'ah yang mereka lakukan. Dan ucapan beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam,
semuanya masuk neraka, menunjukkan bahwasanya bid'ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka. Kalau
Alloh menghendaki, maka Alloh mengampuni tanpa diadzab dan kalau Alloh menghendaki maka Alloh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang
Alloh kehendaki.
Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya mereka,
-
Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits.
-
Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid
-
Mendahulukan akal di atas dalil
-
Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama
-
Dan ada di antara mereka yang memiliki baiat khusus kepada pemimpin aliran.
-
Dan di antara cirinya mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.
-
Tidak berhati-hati di dalam berdalil berdasar hadits-hadits Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam
-
Mencukupkan diri dengan Al-Qur'an tanpa hadits di dalam berdalil.
-
Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.
Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid'ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian
manusia. Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka. Karena kebenaran
tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur kesesuaiannya dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Menasehati para pengikut
aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara
seislam. Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.
Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti seseorang hidup
jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama. Kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut
untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu kerancuan berpikir dan menjauhi fitnah syahwat. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala
memberikan hidayah kepada kita semua.
Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy
Posting Komentar