Sebelum terjadinya hari kiamat, Alloh subhanahu wa ta'ala akan mengirim angin yang mencabut
nyawa semua orang yang beriman. Sehingga tidak tersisa di dunia, kecuali sejelek-jeleknya manusia. Rosululloh sholallohu 'alaihi
wasallam berkata,
Kemudian Alloh akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak ada seorang pun di Bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi, kecuali akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut. Sampai seandainya salah seorang dari mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya. Maka tersisalah sejelek-jeleknya manusia yang ringan berbuat kerusakan, seperti ringannya burung dan mereka ganas dalam berbuat kedzoliman satu dengan yang lain, seperti ganasnya hewan buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran (HR. Muslim).
Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya Alloh subhanahu
wa ta'ala mengutus angin tersebut dari Yaman. Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut, berasal dari dua arah, yaitu
Yaman dan juga Syam.
Dan di antara tanda-tanda hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-besaran di tiga daerah:
timur, barat dan jazirah arab, sebagaimana datang dalam hadits.
Dan termasuk dalam tanda-tanda besar datangnya hari kiamat adalah munculnya api dari Yaman yang akan
menggiring manusia ke tempat pengumpulan. Dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu adalah Syam. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam
Al-Baihaqi di dalam Syo'abul Iman dan hadits ini shahih. Dan Syam adalah daerah-daerah di sekitar Masjidil Aqsa. Rosululloh
sholallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya,
Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sebagian naik kendaraan dan sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).
Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai di tempat
pengumpulan. Sebagaimana bisa disimpulkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim. Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari Qobilah Muzailah (HR. Bukhari dan Muslim).
Pengumpulan di sini berbeda dengan pengumpulan manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya. Pengumpulan di
sini adalah di dunia untuk sebagian manusia. Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah di akhirat untuk semua
manusia. Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan keselamatan bagi kita semua di dunia dan di akhirat.
Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy
Posting Komentar