BIAS 103: Pandanglah Orang Yang Di Bawahmu Dalam Masalah Dunia


أُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ  عَنْ لاَ تَزَدَرُوْا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Alloh yang Alloh berikan kepada kalian (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mengajarkan kita dalam masalah dunia hendaknya melihat ke bawah, bagaimanapun kekurangan yang ada pada diri kita dalam masalah dunia, pasti masih ada orang-orang yang lebih parah dari pada kita.
 
Lihatlah kita sekarang dalam keadaan sehat alhamdulillah. Kalau kita melihat ke bawah, betapa banyak orang yang sakit, banyak orang yang terkapar di tempat tidur tidak bisa bergerak karena sakit. Kemudian betapa banyak orang cacat yang lebih parah dari kita. Dan seseorang kalau dia sakit masih ada yang lebih parah sakitnya. Senantiasa pasti ada yang lebih menderita dari apa yang kita rasakan.
 
Kalau kita selalu melihat ke bawah dalam masalah kesehatan, maka kita akan senantiasa bersyukur kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dan ini memang berat. Senantiasa bersyukur bukan perkara yang mudah. Oleh karenanya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Saba' : 13
 
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Hanya sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur
Kita berdo'a semoga Alloh menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba Alloh yang sedikit tersebut. Dan diantara hal yang membuat kita senantiasa bersyukur adalah melihat ke bawah dalam masalah dunia.
 
Demikian juga masalah harta, kita mungkin punya kendaraan yang mungkin kurang bagus, tetapi masih banyak orang di bawah kita yang kendaraannya lebih jelek dari pada kendaraan milik kita. Dan bisa jadi masih banyak orang yang hanya memiliki motor atau memiliki sepeda. Masih banyak orang yang hanya bisa berjalan kaki, tidak memiliki kendaraan sama sekali. Maka dalam hal dunia kita lihat ke bawah, jangan lihat ke atas. Karena dunia kalau kita lihat ke atas maka tidak akan ada habisnya. Dan Rosululloh pun melarang kita untuk melihat ke atas dalam masalah dunia.
 
Dunia tidak akan ada habisnya, orang yang mencari dunia akan senantiasa haus akan dunia. Maka terkadang kita heran tatkala melihat seorang yang sudah tua, berumur 60, 70 atau bahkan 80 tahun, namun masih sibuk tenggelam dalam dunia. Masih memikirkan ini dan itu. Kapan dia mau istirahat? Kapan dia mau menikmati dunianya, sementara dia terus mencari dunia dan demikian terus kehidupannya.
 
Mungkin kita heran, tapi dia sendiri tidak heran. Kenapa? Karena memang tidak ada batas terakhir dalam masalah kepuasan dunia. Seseorang ketika mendapatkan sesuatu dia masih ingin mencari yang lain lagi. Nabi sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :
 
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Seandainya anak Adam memiliki dua lembah emas maka dia akan mencari lembah yang ketiga dan dia tidak akan berhenti kecuali pasir sudah dimasukkan dalam mulutnya
Artinya kalau sudah meninggal baru dia berhenti. Dunia itu ibarat air laut yang asin. Semakin ditelan, semakin membuat haus seseorang. Maka dalam masalah dunia kita lihat ke bawah agar kita senantiasa bersyukur kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
 
Berbeda halnya dengan masalah akhirat, dalam masalah ini kita harus melihat ke atas. Alloh mengajarkan kita untuk semangat dalam masalah akhirat. Dalam sholat kita mengatakan Surat Al-Fatihah : 6-7

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ  صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ  
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka.
Siapa mereka? Mereka yaitu nabiyyiin wa shiddiqiin wasy syuhadaa wash shaalihin, jalan para Nabi, para orang shidiq, para syuhada dan orang-orang shalih. Kita disuruh untuk melihat ke atas dalam masalah akhirat. Senantiasa minta petunjuk mereka, petunjuk jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang yang hebat seperti para Nabi, syuhada dan shalihin. Demikian juga Alloh berfirman dalam Surat Al-Muthaffifin : 26

وَفِى ذَٲلِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَـٰفِسُونَ 
Dan untuk yang demikian, maka hendaknya orang berlomba-lombalah.
Dalam masalah surga maka berlomba-lombalah. Alloh berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 148

فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٲتِ‌ۚ 
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan
Alloh berfirman dalam Surat Ali-Imron : 133

وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ 
Berlomba-lombalah untuk meraih ampunan Allah. Dan berlomba-lombalah untuk segera meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Dalam masalah kebaikan, dalam masalah agama maka seseorang hendaknya melihat ke atas sehingga dia tidak merasa puas dengan agama yang dia miliki, dia tidak merasa ujub atau bangga. Bukan sebaliknya, yaitu orang dalam masalah dunia melihat ke atas dan dalam masalah akhirat melihat ke bawah. Masalah dunia tidak pernah puas, selalu melihat ke atas sedangkan dalam masalah agama justru melihat ke bawah. Dia mengatakan "alhamdulillah saya sudah sholat, masih banyak orang yang tidak sholat." Memang benar masih banyak orang yang tidak sholat, tapi lihatlah ke atas, dirimu penuh kekurangan, masih banyak orang-orang yang lebih hebat dari engkau sehingga engkau terpacu untuk mencari yang lebih dalam masalah agama. Karenanya Nabi sholallohu 'alaihi wasallam mengatakan :
 
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ، وَأَعْلَى الْجَنَّةِ
Jika engkau minta surga maka mintalah surga Firdaus. Karena itulah surga yang paling tinggi.
Rosululloh mengajarkan kepada kita untuk memiliki himmah 'aaliyah (semangat yang tinggi) di dalam masalah agama tetapi tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki sekarang. Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala menjadikan kita orang-orang yang memandang ke bawah tatkala masalah dunia dan menjadikan kita orang-orang yang memandang ke atas tentang masalah agama.
 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :



Rohmad Adi Siaman


Sumber : Whats App Grup BIAS Group N01-57
ADVERTISEMENTS :

Latihan Soal CAT CPNS 2014

Posting Komentar