BIAS Jumat 2 : Pentingnya Belajar Agama Bagian 2

Pada halaqoh kedua ini, dalam muqaddimah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai pelajaran kita tentang ringkasan Fiqih Syar'iyyah Matan Abu Suja'.
 
Yang pertama, wajib bagi para penuntut ilmu untuk mengikhlaskan niat karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah dan bagian dari jihad fii sabiilillaah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Bayyinah : 5
 
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk memurnikan keta'atan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dan niat kita menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan yang ada pada diri kita dan juga kita berusaha mengangkat kebodohan yang ada pada diri orang lain, agar kita semua dan mereka bisa memahami apa yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
 
Yang kedua, hendaknya bersabar di dalam menuntut ilmu dan tidak tergesa-gesa. Hendaknya bertahap, mulai dari tahap yang dasar, kemudian menengah dan dilanjutkan dalam tahap berikutnya. Di antara tahap dasar bagi seseorang adalah dia menuntut ilmu, mengetahui perkara-perkara yang mendasar yang wajib 'ain bagi dirinya. Dan diantara tahap awal dalam masalah cabang ilmu fiqih adalah memulai memahami gambaran permasalahan secara ringkas sebelum mendalami atau menyibukkan diri dalam permasalahan-permasalahan yang mendetail, perbedaan para ulama dan dalil mereka dan seterusnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ali-Imran : 79
 
كُونُوا رَبَّانِيِّينَ
Dan jadilah kalian seorang yang Rabbani.
Ibnu 'Abbas radhiallohu anhuma beliau mengatakan tentang ulama Rabbani,
 
أَنَّهُ الَّذِيْ يُعَلِّمُ النَّاسَ بِصِغَارِ الْعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ.
Mereka adalah orang-orang yang mengajarkan manusia perkara-perkara yang mendasar sebelum perkara-perkara yang lanjut.
Oleh karena itu, adalah sebuah kesalahan apabila kita menyibukkan diri kita atau menyibukkan orang lain pada perkara-perkara khilaf diantara para ulama. Padahal kita sendiri atau orang lain belum mengetahui perkara yang mendasar yang wajib untuk diketahui.
 
Yang ketiga, bahwasanya para ulama, baik yang terdahulu maupun terkini, mereka senantiasa mengajarkan kitab-kitab fiqih secara bertahap. Mulai dari tahap yang mendasar, menengah kemudian lanjut sebagaimana para ulama terdahulu, mereka menulis kitab-kitab dari dasar. Seperti Imam Nawawi rahimahulloh, beliau menulis Kitab Al-Minhaj yang merupakan ringkasan fiqih Asy-Syafi'i, kemudian dilanjutkan dengan Kitab Ar-Raudhah yang lebih panjang penjelasannya. Kemudian dilanjutkan dengan Kitab Al-Majmu' yang disana dijelaskan tentang perbedaan pendapat para ulama, dalil-dalil dan diskusi diantara mereka.
 
Begitu juga Ibnu Qudamah Al-Hanbali. Beliau menulis kitab dasar Kitab Umdatul Fiqh, kemudian dilanjutkan dengan Kitab Al-Kafi, kemudian dilanjutkan kitab-kitab panjang yaitu Kitab Al-Mughni sebagaimana yang kita ketahui.
 
Perkara yang ke-4 yang perlu kita sampaikan bahwasanya, di dalam mempelajari kitab Madzhab Syafi'i ini, bukan berarti kita fanatik terhadap Madzhab Syafi'i ataupun kita takqlid. Karena sesungguhnya, semua perkataan selain dari Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam bisa diterima ataupun ditolak.
 
Oleh karena itu para ulama, baik terdahulu maupun terkini, bahkan Imam Syafi'i sendiri, beliau mengatakan :
 
إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثِ فَهُوَ مَذْهَبِيْ
Apabila hadits itu shahih maka itu pendapatku.
Oleh karena itu, hendaknya penuntut ilmu berpegang kepada Al-Kitab dan Sunnah di dalam berpendapat.
 
Kemudian perkara yang ke-5 didalam mempelajari matan Abu Suja' yang merupakan ringkasan fiqih Syafi'i ini, akan kami jelaskan secara ringkas saja dan lebih fokus kepada bagaimana masalah-masalah yang dibahas oleh para ulama atau gambaran masalah yang dibahas para ulama, bukan pada khilaf ataupun perbedaan pendapat diantara mereka. Dan akan kami jelaskan secara ringkas dalil-dalil apabila dibutuhkan.
Pada pembahasan kitab fiqih ini tentu akan memakan waktu yang panjang, oleh karena itu jika kita ada kesempatan mendatang, kita bisa selesaikan pada kajian intensif, baik secara offline maupun online. Maka akan kami sampaikan linknya kepada ikhwah sekalian agar faidahnya bisa lebih menyeluruh.
 
Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :

Rohmad Adi Siaman


Sumber :
  • Whats App Grup BIAS Group N01-57
  • Catatan Anggota BIAS
ADVERTISEMENTS :

Latihan Soal CAT CPNS 2014

Posting Komentar